Pemerintah telah berhasil menyerap penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp76,4 triliun per Februari 2025, mencapai 14,9 persen dari target APBN sebesar Rp513,6 triliun. Meskipun angka tersebut mengalami kontraksi sebesar 4,5 persen secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp80 triliun. Menurut Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu, realisasi PNBP ini tetap konsisten dengan kondisi ekonomi saat ini.
Detail realisasi penerimaan PNBP dari sektor sumber daya alam (SDA) migas mencapai Rp17,5 triliun, setara dengan 15,5 persen dari target APBN. Namun, terjadi penurunan sebesar 1,7 persen dibanding tahun sebelumnya karena faktor penurunan harga minyak mentah Indonesia (ICP) dan produksi gas bumi yang mengalami penyusutan alami. Sementara itu, penerimaan dari SDA nonmigas terealisasi sebesar Rp16,3 triliun atau 16,8 persen dari target APBN, tetapi mengalami kontraksi sebesar 7,2 persen karena turunnya harga dan produksi batu bara.
Komponen kekayaan negara dipisahkan (KND) justru mengalami pertumbuhan yang signifikan, yaitu sebesar 60,7 persen dengan terealisasi sebesar Rp10,9 triliun atau 12,1 persen dari target. Hal ini didorong oleh setoran dividen interim dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perbankan. Selain itu, penerimaan PNBP lainnya sebesar Rp23,3 triliun atau 18,3 persen dari target, namun mengalami kontraksi sebesar 16 persen disebabkan oleh turunnya penjualan hasil tambang serta PNBP dari kementerian/lembaga (K/L).
Dengan total pendapatan negara sebesar Rp316,9 triliun atau 10,5 persen dari target APBN 2025, terlihat juga penerimaan negara dari perpajakan yang mencapai Rp240,4 triliun atau 9,7 persen dari target. Di sisi belanja negara, realisasi hingga Februari 2025 mencapai Rp348,1 triliun atau 9,6 persen dari target sebesar Rp3.621,3 triliun. Hal ini menimbulkan defisit sebesar Rp31,2 triliun atau 0,13 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada APBN Februari 2025. Menunjukkan bahwa realisasi PNBP memperhitungkan kondisi ekonomi yang ada dan terus berupaya untuk mencapai target yang ditetapkan.