XLSmart akan mengevaluasi aset dan kebutuhan spektrumnya sebagai respons terhadap lelang frekuensi yang akan dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tahun ini. Merger antara XL Axiata dan Smartfren telah meningkatkan jumlah aset spektrum yang dimiliki entitas baru tersebut. Dengan memiliki sekitar 150 MHz spektrum yang terdiri dari 900, 1800, dan 2100 MHz dari XL Axiata, serta 850 dan 2300 MHz dari Smartfren, XLSmart optimis dapat bersaing lebih baik di pasar dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.
Perwakilan dari XLSmart, seperti Presiden Direktur & CEO Rajeev Sethi dan Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa, menyebut bahwa evaluasi spektrum yang dibutuhkan akan dilakukan untuk memastikan kebutuhan operasional terpenuhi. Mereka juga akan mempertimbangkan untuk mengikuti lelang frekuensi yang akan diselenggarakan oleh pemerintah, seperti lelang frekuensi 700 MHz, 2600 MHz, dan lainnya.
Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia, Meutya Hafid, juga memastikan bahwa lelang frekuensi 700 MHz, 1,4 GHz, dan 2,6 GHz akan dilaksanakan pada tahun ini. Tujuan dari pelepasan spektrum ini adalah untuk meningkatkan konektivitas di Indonesia serta memfasilitasi adopsi teknologi baru dan meningkatkan persaingan di pasar telekomunikasi. Dengan demikian, XLSmart dan perusahaan telekomunikasi lainnya diharapkan dapat terus berinovasi dan meningkatkan layanan untuk pelanggan mereka.