Pada pekan keempat bulan ini, Bank Indonesia mencatat aliran modal asing masuk bersih ke pasar keuangan domestik sebesar Rp1,93 triliun. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, mengungkapkan bahwa angka tersebut terdiri dari modal asing masuk bersih di pasar saham sebesar Rp2,63 triliun. Selain itu, terdapat modal asing keluar bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) masing-masing sebesar Rp0,51 triliun dan Rp0,19 triliun, sehingga modal asing masuk bersih menjadi Rp1,93 triliun.
Data setelmen hingga 26 Maret 2025 juga menunjukkan bahwa modal asing keluar bersih di pasar saham sebesar Rp32,02 triliun, sementara modal asing masuk bersih di pasar SBN dan SRBI masing-masing sebesar Rp16,08 triliun dan Rp10,98 triliun. Selanjutnya, premi risiko investasi Indonesia dalam bentuk credit default swaps (CDS) selama 5 tahun mengalami kenaikan dari 90,41 basis point (bps) per 21 Maret 2025 menjadi 90,84 bps per 26 Maret 2025.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah dibuka sedikit melemah di level Rp16.590 per dolar Amerika Serikat pada Kamis (27/3), dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan Rabu sebelumnya. Indeks dolar AS (DXY), yang mencerminkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama, naik ke level 104,55 pada akhir perdagangan Rabu.
Pergerakan yield SBN 10 tahun turun ke level 7,09 persen pada Kamis pagi, sementara yield US Treasury Note 10 tahun naik ke level 4,352 persen pada akhir perdagangan Rabu. Hal ini mencerminkan dinamika pasar keuangan domestik yang terjadi pada akhir bulan Maret.