Yuki Tsunoda akan menggantikan Liam Lawson di Red Bull untuk F1 GP Jepang minggu depan. Penampilan buruk Lawson membuatnya digantikan, dan tugasnya menjadi rekan Max Verstappen tentu tidak mudah. Lawson kesulitan mengendalikan mobil RB21 yang tidak bisa diprediksi, sehingga membuatnya sulit bersaing. Kursi kedua di Red Bull memang tidak mudah, dengan banyak pembalap terdahulu seperti Pierre Gasly, Alex Albon, dan Daniel Ricciardo yang tidak mampu bertahan lama di sana.
Sebagai pembalap Jepang, Tsunoda telah meniti karier sejak usia muda di JAF Junior Karting Championship. Setelah lulus dari Sekolah Balap Sirkuit Suzuka Honda dan memulai debut di Formula 4 Jepang, Tsunoda kemudian pindah ke Eropa pada 2019. Meskipun awalnya kesulitan dengan bahasa Inggris dan tidak terlalu mengenal sirkuit-sirkuit di Eropa, Tsunoda berhasil membuat Red Bull terkesan dengan kampanye Formula 2-nya yang luar biasa.
Bergabung dengan Alpha Tauri pada 2021, Tsunoda masih menghadapi beberapa kesulitan sebagai rookie. Meskipun mengalami peningkatan di musim-musim berikutnya, Tsunoda masih kalah cepat dari Gasly dan sering kesulitan mencapai hasil yang memuaskan. Pada 2023, Tsunoda mulai unggul atas Nyck De Vries, dan pada akhirnya digantikan oleh Ricciardo yang juga mampu menyaingi Tsunoda.
Dengan perjalanan karier yang penuh tantangan, penunjukkan Tsunoda sebagai pengganti Lawson di Red Bull memang bisa diprediksi. Sejarah tim yang sering berganti pembalap, ditambah dengan ‘kutukan’ di kursi kedua, membuat langkah ini terasa wajar. Hanya waktu yang akan menunjukkan apakah Tsunoda mampu mematahkan kutukan tersebut dan bersaing dengan Verstappen di tim utama Red Bull.