Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan memberlakukan tarif impor yang berdampak pada perang dagang global dan kenaikan harga barang elektronik. Tarif 10 persen untuk semua produk impor akan diberlakukan mulai 5 April, dengan tambahan tarif resiprokal bagi 60 negara mulai 9 April. Tarif ini akan mempengaruhi perusahaan yang mengimpor produk ke AS dan mungkin berujung pada kenaikan harga jual kepada konsumen.
Menurut penjelasan Jason Miller dari Michigan State University, tarif impor bisa meningkatkan harga jual produk elektronik, seperti laptop. China, sebagai pengekspor terbesar laptop ke AS, menjadi target utama tarif Trump dengan kenaikan tarif hingga 104 persen. Hal ini diperkirakan akan menyebabkan lonjakan harga laptop dari US$395 menjadi US$795, yang kemudian mungkin akan ditransfer ke konsumen dengan harga jual sebesar US$966.
Negara-negara produsen barang elektronik utama akan terdampak oleh tarif tersebut, menyebabkan kenaikan harga pada produk seperti ponsel pintar, laptop, dan konsol gim video. Miller menyarankan untuk segera melakukan pembelian barang elektronik sekarang, mengingat kemungkinan kenaikan harga yang signifikan dalam beberapa bulan ke depan. Perusahaan telah menimbun barang sebelum perang dagang yang akan datang, tetapi harga diprediksi akan mulai melonjak pada bulan Juni atau Juli jika tidak ada perubahan dalam situasi tersebut.