Colossal Bioscience memperkenalkan serigala hasil rekayasa genetik yang disebut sebagai serigala abu-abu dengan karakteristik serigala Dire Wolf. Para ilmuwan menunjukkan gambar tiga anak serigala berwarna putih salju sebagai tanda “pengembalian dari kepunahan pertama di dunia.”
Serigala Dire, yang terkenal melalui serial televisi “Game of Thrones,” punah pada akhir zaman es terakhir. Colossal Bioscience, melalui CEO mereka Ben Lamm, mengklaim telah berhasil “membuat anak serigala dire yang sehat” setelah lebih dari 10.000 tahun punah.
Meskipun demikian, beberapa ahli berpendapat bahwa deskripsi Colossal terhadap serigala mereka agak menyesatkan. Serigala yang dihasilkan sebenarnya adalah serigala abu-abu dengan karakteristik serigala yang mengerikan, atau biasa disebut sebagai ‘hibrida’ bukan serigala yang sebenarnya telah punah.
Untuk menciptakan anak serigala ini, para ilmuwan menggunakan DNA dari dua fosil serigala prasejarah yang berbeda. Mereka membandingkan genom yang diekstraksi dengan genom serigala modern termasuk serigala, jakal, dan rubah untuk menentukan donor sel telur yang akan digunakan.
Menurut informasi terbaru, serigala Dire sebenarnya bukanlah serigala sejati melainkan kelompok yang evolusinya terpisah dari serigala abu-abu modern. Hal ini ditunjukkan dalam penelitian yang menggunakan informasi genetik untuk mengembalikan serigala Dire Wolf di era modern.
Dengan demikian, kreasi Colossal yang sekarang menjadi sorotan dunia sebagai langkah rekayasa genetika yang menarik, namun memunculkan perdebatan dalam dunia ilmu pengetahuan mengenai status sejati serigala ini dalam hubungannya dengan spesies serigala modern.
