Pada tahun 2018, Zak Brown mulai menjabat sebagai CEO McLaren Racing setelah sebelumnya menjadi direktur eksekutif McLaren Technology Group pada 2016. Saat Brown bergabung, tim McLaren sedang mengalami masa sulit setelah dominasi dalam Formula 1 dengan pembalap seperti Ayrton Senna, Alain Prost, dan Mika Hakkinen. Namun, berbagai faktor, termasuk penurunan dominasi Ferrari dan masalah kemitraan dengan Honda, membuat performa McLaren menurun.
Namun, pada 2024, McLaren kembali merayakan kesuksesan setelah memenangkan gelar konstruktor pertamanya sejak 1998. Brown menjelaskan perjalanan McLaren kembali ke puncak dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg. Saat itu, McLaren berada di posisi kesembilan dalam kejuaraan, memiliki masalah kemitraan korporat, dan moral yang rendah. Namun, Brown melihat situasi tersebut sebagai peluang untuk perubahan.
Brown fokus untuk membangun kembali sisi komersial tim, membawa sumber daya baru untuk pengembangan teknologi tim. Dalam upayanya, Brown berhasil memperbaiki momentum tim dan membuatnya berhasil meraih kemenangan. McLaren Racing juga bekerja secara erat dengan perusahaan mobil McLaren, dimana keduanya saling mendukung dalam teknologi dan inovasi.
Kemitraan ini memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak, dengan basis pelanggan otomotif McLaren yang juga menyukai tim Formula 1. Kerjasama erat antara tim Formula 1 dan produsen mobil jalan raya menciptakan sinergi yang kuat antara kedua divisi tersebut. McLaren berhasil membangun mereknya dengan cara yang sama dalam memasarkan produk dan berinteraksi dengan para penggemar.