Pemerintah Indonesia telah mengajukan proposal negosiasi tarif kepada Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan juga memperkuat investasi serta perdagangan perikanan dengan China sebagai bagian dari perkembangan ekonomi yang menarik untuk diperhatikan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah bertemu dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick untuk menyampaikan proposal negosiasi Indonesia terkait tarif. Menko Airlangga menyampaikan apresiasi atas kesempatan ini dan menegaskan komitmen Indonesia untuk perdagangan yang adil. Selain itu, Menteri Perdagangan Budi Santoso menyoroti perlunya penegakan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) di Indonesia, terutama terkait barang-barang bajakan di Pasar Mangga Dua yang menjadi perhatian AS.
Di sisi lain, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono berusaha mengoptimalkan serapan beras dalam negeri untuk menghentikan impor. Hal ini dilakukan mengingat produksi beras melimpah di Indonesia dan negara-negara tetangga sedang mengalami kesulitan ketersediaan beras. Menteri Perdagangan Budi Santoso juga menjamin bahwa impor tambahan komoditas pangan dari AS tidak akan mengganggu swasembada pangan nasional.
Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong penguatan investasi dan perdagangan sektor perikanan dengan China. Melalui partisipasi dalam China (Zhejiang) – Indonesia Trade and Investment Conference, KKP membuka peluang kolaborasi dalam berbagai bidang perikanan. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Tornanda Syaifullah menekankan pentingnya kerjasama dalam perikanan tangkap, budi daya, pengolahan hasil perikanan, dan penguatan logistik untuk sektor perikanan.
Kumpulan pemberitaan ekonomi ini menunjukkan berbagai upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan kerjasama perdagangan dan investasi dengan negara lain. Semua langkah yang diambil memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memperkuat posisi Indonesia dalam kancah ekonomi global.