Jakarta E-Prix memiliki komitmen untuk diselenggarakan antara 2022-2024, namun tertunda hingga 2025 karena pemilihan presiden Indonesia. Meskipun demikian, kontrak ini dianggap sebagai penyelenggaraan terakhir. Melihat antusiasme masyarakat terhadap balap mobil listrik dan tujuan Pemerintah Provinsi Jakarta untuk meningkatkan reputasi global, ada upaya untuk memperpanjang kontrak dengan harapan mendapatkan diskon commitment fee. Gubernur Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menekankan perlunya negosiasi yang lebih menguntungkan untuk memperpanjang kontrak.
Commitment fee sebesar 36 juta pounds (sekitar Rp805,8 miliar) untuk tiga tahun telah dibayar di masa lalu, sedangkan biaya penyelenggaraan balap mencapai sekitar Rp150 miliar. Pihak Jakpro, seperti Direktur Utama Iwan Takwin, berencana untuk memulai negosiasi setelah pertemuan di Balaikota Jakarta. Mereka menggarisbawahi pentingnya aspek teknis dalam kesepakatan perpanjangan kontrak, serta dampaknya pada Jakarta dan Indonesia secara keseluruhan.
Alberto Longo, Co-founder FEO dan Chief Championship Officer, melihat potensi besar dari Jakarta sebagai tuan rumah event ini. Dengan eksposur yang meningkat dan jumlah penonton yang signifikan, ia berharap kontrak dapat diperbaharui untuk mendukung pertumbuhan Formula E di Indonesia. Pramono Anung juga menyoroti pentingnya event ini dalam rangka mendukung keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan peringkat Jakarta dalam skala global.
Dengan berbagai event internasional dijadwalkan di Jakarta pada tahun 2025, pemerintah berkomitmen untuk memastikan penyelenggaraan yang sukses dan mendorong pertumbuhan sektor olahraga di kota tersebut. Diharapkan bahwa Jakarta dapat menjadi destinasi wisata olahraga yang menarik bagi berbagai macam acara internasional di masa depan.