PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melaporkan bahwa realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kuartal pertama tahun 2025 telah mencapai Rp12,83 triliun kepada lebih dari 110.807 debitur di seluruh Indonesia. Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyatakan komitmen bank untuk memberikan pembiayaan yang berdampak ekonomi langsung kepada pelaku usaha. Penyaluran KUR difokuskan pada sektor-sektor produktif yang berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja dan memperkuat struktur ekonomi daerah.
Pada kuartal pertama 2025, sektor produksi mendominasi penyaluran KUR Bank Mandiri dengan persentase 59,88% atau Rp7,68 triliun, diikuti oleh sektor non-produksi sebesar Rp5,15 triliun atau 40,12% dari total penyaluran. Sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp3,81 triliun diikuti oleh sektor jasa produksi, industri pengolahan, perikanan, dan pertambangan.
Bank Mandiri terus mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam analisis kredit untuk menjaga kualitas penyaluran. Rasio kredit bermasalah (NPL) KUR Bank Mandiri masih dalam tren yang membaik dan terkendali. Sinergi antara Bank Mandiri, pemerintah, dan pelaku usaha menjadi faktor kunci dalam memperkuat ekonomi nasional, terutama dari sektor produktif.
Dukungan berkelanjutan dan kolaborasi yang erat diharapkan dapat meningkatkan penyaluran KUR Bank Mandiri menjadi lebih optimal dan tepat sasaran. Bank Mandiri terus mengembangkan ekosistem digital seperti Livin’ by Mandiri, Kopra by Mandiri, dan Livin’ Merchant untuk memberikan akses pembiayaan dan transaksi yang mudah, efektif, dan efisien bagi UMKM. Strategi penguatan UMKM ini merupakan upaya bank untuk membangun fondasi pertumbuhan yang tangguh dan mandiri.