Pekan ini cukup sibuk bagi FIA dan Kejuaraan Reli Dunia, dengan beberapa perkembangan yang dapat berdampak besar bagi keduanya. Pertama, sebuah resolusi telah dicapai antara FIA dan WoRDA mengenai kembalinya wawancara di akhir lintasan, sesudah dihentikan di Reli Safari Kenya. Ini memberikan kepastian bagi pereli dan menghilangkan ketakutan akan hukuman ketika situasi memanas di lintasan.
Selain itu, Presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem, telah mengusulkan Malcolm Wilson sebagai kandidat wakil presiden bidang olahraga, menggantikan Robert Reid. Reid mengundurkan diri karena kerusakan standar di organisasi. Langkah-langkah ini diambil pada saat kritis bagi WRC, yang sedang berusaha membangun kembali identitasnya dan menarik pabrikan baru melalui regulasi 2027 yang baru.
Keputusan ini disambut positif oleh para pereli, yang melihatnya sebagai langkah awal menuju kemajuan lebih lanjut. Dengan adanya komunikasi yang lebih baik antara FIA dan WoRDA, diharapkan dapat membawa perbaikan dalam olahraga ini. Selain itu, kemungkinan Malcolm Wilson menduduki posisi wakil presiden FIA juga menjadi harapan bagi pereli WRC, karena pengaruhnya dipercaya dapat membantu memperbaiki kejuaraan.
Para pereli juga berharap agar terjadi perbaikan dalam hal promosi dan kejelasan tentang masa depan kejuaraan. Dikarenakan reli berada pada titik sulit saat ini, dengan berbagai kabar yang beredar. Pengalaman dan dedikasi Malcolm Wilson dalam dunia reli diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam kejuaraan ini. Meskipun FIA sedang mengalami masa-masa sulit, Wilson menerima nominasi tersebut dengan semangat untuk membantu mengembangkan olahraga reli dan membawa kembali kejayaan reli seperti yang dulu.