Marc Marquez harus menelan pil pahit setelah gagal meraih kemenangan di MotoGP Spanyol, Minggu lalu. Juara dunia delapan kali ini kembali mengalami nasib buruk setelah insiden di Austin. Meskipun sempat menjadi favorit, Marquez justru kembali mengalami kesulitan di Jerez, terutama dalam menyesuaikan diri dengan kondisi balapan yang berbeda. Di sisi lain, kemenangan Ducati kembali tercipta dengan Alex Marquez sebagai pemenangnya. Dengan kemenangan ini, Ducati mencatat rekor ke-22 sejak musim 1997 dan 1998 di kelas 500 cc, menyamai rekor Honda. Hasil ini juga membuat Alex Marquez memimpin klasemen pembalap secara keseluruhan, meninggalkan sang kakak, Marc, yang harus puas finis di posisi ke-12.
Kehadiran CEO Claudio Domenicali di lintasan Andalusia menandai momen bersejarah bagi Ducati, yang menegaskan dominasinya di MotoGP. Dalam wawancara dengan media, Domenicali menekankan pentingnya kerja keras dan dukungan bagi rider yang kuat. Meskipun memuji Fabio Quartararo atas penampilannya yang luar biasa, Domenicali juga menyadari tantangan yang dihadapi oleh Ducati dalam menghadapi pesaing-pesaingnya. Meskipun Marquez terkadang terlalu percaya diri, Domenicali tetap mengakui kualitas luar biasa yang dimilikinya dalam mengendarai motornya. Selain itu, Domenicali juga mengungkapkan bahwa Bagnaia masih harus menyesuaikan diri dengan motor pilihannya, sementara Alex Marquez dinilai telah menunjukkan kualitasnya sebagai pembalap yang berpotensi. Dengan pandangan yang realistis, Domenicali berharap Ducati dapat terus tampil kompetitif di balapan berikutnya di Le Mans.
Kesalahan Marquez: Dampak Pede pada Performa di MotoGP
