World App menjadi sorotan di media sosial karena menawarkan uang kepada individu yang bersedia merekam data retina mereka. World App menawarkan layanan seperti World ID, World App, World Coin, dan World Chain. World ID dirancang untuk memastikan keamanan verifikasi online, sementara World App digunakan untuk menyimpan World ID serta aset digital lainnya. World Chain merupakan blockchain yang tidak memerlukan izin, open source, dan dirancang untuk komunitas. World Coin adalah mata uang kripto yang dapat digunakan dalam jaringan World. Distribusi World Coin dilakukan melalui Orb, suatu teknologi tinggi yang mengumpulkan data biometrik pengguna.
Namun, investigasi dari MIT Technology Review pada tahun 2022 menunjukkan bahwa World App mengumpulkan data biometrik secara tidak etis, terutama dari kelompok rentan, sebagai imbalan uang tunai. Operasi World App bahkan bekerja sama dengan aparatur desa di Jawa Barat. Selain itu, World App memasuki pasar Indonesia melalui Tools for Humanity pada tahun 2025. Meskipun demikian, World App telah dibekukan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital setelah kontroversi terkait pengumpulan data biometrik. Langkah tersebut diambil untuk melindungi masyarakat dari potensi risiko. PT Terang Bulan Abadi, perusahaan di balik layanan World App, juga tidak terdaftar secara resmi sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) dan telah diminta klarifikasi oleh Komdigi. Pada akhirnya, penting bagi penyelenggara layanan digital untuk mematuhi regulasi dan bertanggung jawab terhadap operasional layanan mereka.