AFPI Memanfaatkan Kecerdasan Buatan untuk Mencegah Penipuan Pinjaman Daring
Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) tengah mempersiapkan langkah-langkah untuk mencegah terjadinya penipuan dalam ekosistem Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) atau pinjaman daring dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Ketua Umum AFPI, Entjik S Djafar, menyatakan bahwa penipuan dan fraud merupakan tantangan besar dalam ekosistem keuangan digital dan penggunaan kecerdasan buatan merupakan solusi yang perlu diadopsi oleh industri. Beberapa teknologi seperti verifikasi wajah secara real time, verifikasi biometrik, dan penggunaan kriptografi dapat mencegah manipulasi, pencurian, dan penyalahgunaan data identitas.
Selain mendeteksi penipuan, teknologi kecerdasan buatan juga dapat diterapkan untuk penilaian dan manajemen risiko kredit, asisten virtual berbentuk chatbot, pemasaran, dan akuisisi nasabah. Pemanfaatan AI juga membantu memperluas jangkauan keuangan digital yang inklusif. AFPI juga aktif dalam kegiatan edukasi dan literasi keuangan untuk mencegah penipuan dan fraud terkait aktivitas keuangan digital. Melalui berbagai forum dan kegiatan strategis penguatan literasi keuangan digital, AFPI berkomitmen untuk memperluas literasi keuangan nasional.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia masih rendah, namun tingkat inklusi keuangan terus meningkat. Sementara pertumbuhan pembiayaan industri fintech P2P lending juga menunjukkan tren positif. Dengan edukasi dan inovasi yang berkelanjutan, AFPI yakin dapat terus berkontribusi positif terhadap ekonomi digital Indonesia melalui kemudahan akses pada layanan keuangan.