Berita  

38,1 Juta UMKM Mengadopsi QRIS hingga Kuartal I 2025

Pada triwulan pertama tahun 2025, Deputi Direktur Departemen Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau Bank Indonesia (BI), Sri Noerhidajati, mengungkapkan bahwa sebanyak 38,1 juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk menerima pembayaran. Jumlah pengguna QRIS secara keseluruhan mencapai 56,3 juta dengan volume transaksi mencapai 2,6 miliar. Sri Noerhidajati menekankan bahwa UMKM harus bertransformasi melalui digitalisasi untuk tetap bersaing dan bertahan di era yang terus berubah dengan cepat.

Ia juga menyoroti manfaat dari penggunaan teknologi dalam berbagai aspek usaha UMKM, mulai dari pemasaran online hingga sistem pembayaran digital. Hal ini telah terbukti dapat meningkatkan efisiensi, memperluas pasar, dan membuka peluang pertumbuhan. Dengan adanya QRIS, UMKM dapat lebih mudah bertransaksi secara digital dan terstruktur, sehingga data transaksi yang tercatat bisa digunakan sebagai referensi untuk memperoleh pembiayaan dari bank atau lembaga keuangan lainnya.

Bank Indonesia juga mengambil langkah untuk meningkatkan inklusi keuangan bagi UMKM dengan meluncurkan QRIS Tap sebagai inovasi terbaru dalam sistem pembayaran digital. Selain itu, BI memberikan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) kepada bank yang berhasil memenuhi target Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) minimal 5 persen. Upaya tersebut dilakukan untuk mendorong penyaluran kredit kepada UMKM yang pada periode Maret 2025 hanya tumbuh 1,95 persen, jauh di bawah pertumbuhan saat masa pandemi yang mencapai 10 persen.

Dengan berbagai langkah ini, diharapkan UMKM dapat mengakses pembiayaan dengan lebih mudah dan mendukung pertumbuhan usaha mereka. Sri Noerhidajati berharap bahwa kebijakan ini dapat menjadi insentif bagi bank untuk lebih aktif dalam menyalurkan kredit kepada UMKM dan mempercepat pertumbuhan sektor UMKM di Indonesia.

Source link