Perubahan Menteri dan Masa Depan Riset di Indonesia

Sebelum diangkat sebagai Menteri Riset, Satryo Soemantri telah beberapa kali bertemu dengan Prabowo Subianto, baik sebelum maupun sesudah menjadi presiden terpilih sejak 2024. Dengan pengalaman sebagai Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, Satryo dianggap memiliki keilmuan dan pengalaman birokrasi sains, pendidikan tinggi, dan riset yang mumpuni. Menurut Satryo, Prabowo memiliki visi besar untuk riset dan ingin menjadikan pendidikan tinggi dan inovasi sebagai salah satu keunggulan Indonesia. Namun, realitasnya tidak sesuai dengan harapan, dengan pemotongan anggaran riset yang signifikan di bawah pemerintahan Prabowo.

Setelah Satryo mundur, Brian Yuliarto, seorang alumni ITB dengan pengalaman dalam riset nanoteknologi dan biosensor, ditunjuk sebagai penggantinya. Brian fokus pada delapan bidang riset utama, tetapi tantangannya adalah mengelola anggaran yang terbatas sambil mempertahankan fokus pada target riset yang ditetapkan. Dalam konteks perbandingan dengan negara lain seperti Malaysia dan Singapura, Indonesia perlu terus menggenjot sumber pendanaan riset dari sektor swasta untuk mengurangi ketergantungan pada anggaran pemerintah. Namun, hingga saat ini, belum jelas bagaimana rencana implementasi kebijakan riset tersebut di Indonesia di bawah kepemimpinan Brian.

Source link