Kisah Film Cocote Tonggo: Pasangan Suami Istri Hadapi Tetangga Julid

Pasangan suami istri Luki (Dennis Adhiswara) dan Murni (Ayushita) menjalani kehidupan sederhana dengan usaha jamu kesuburan di sebuah kampung padat penduduk. Meskipun bisnis mereka berfokus pada jamu yang diyakini dapat membantu pasangan mendapatkan anak, Luki dan Murni sendiri belum diberkahi dengan keturunan. Situasi ini sering kali menjadi gosip dan ejekan dari tetangga sekitar.

Film drama komedi berjudul Cocote Tonggo, karya Bayu Skak, mengangkat kisah kehidupan Luki dan Murni dengan segala suka dan duka. Film ini menandai kembalinya Bayu Skak sebagai sutradara dan pemain, setelah kesuksesan Yowis Ben dan karya-karya berbahasa Jawa lainnya. Cocote Tonggo menawarkan perpaduan drama romantis, komedi yang segar, dan kearifan lokal Jawa yang khas.

Proses produksinya berlangsung selama lima minggu, dengan dua minggu untuk workshop dan tiga minggu untuk syuting di Kampung Laweyan, Solo. Lokasi dipilih untuk menciptakan nuansa tradisional yang kental dan mendekatkan interaksi antar tetangga yang ada dalam cerita.

Salah satu tantangan dalam film ini adalah penggunaan bahasa Jawa dalam dialog. Ayushita, pemeran Murni, harus memahami konteks budaya Jawa dalam penggunaan bahasa meskipun bukan bahasa halus. Namun, proses syuting berjalan lancar berkat kerja sama yang baik antar para pemain.

Film Cocote Tonggo juga didukung oleh sejumlah aktor dan aktris berpengalaman di industri hiburan Indonesia. Dengan alur cerita yang kuat, karakter yang mudah didekati, dan humor serta bahasa lokal yang autentik, Cocote Tonggo menjadi tontonan menarik bagi penonton Indonesia yang mencari film dengan nilai budaya dan realita sosial yang kuat.

Source link