Rally penyisihan WRC Portugal berlangsung dengan jadwal yang padat, menampilkan dua etape tambahan pada hari Jumat. Para pembalap dan co-driver harus menyelesaikan 10 etape selama 14 jam di dalam mobil, menempuh jarak total 683 kilometer. Meskipun tantangan ini merupakan bagian dari DNA reli, beberapa pereli merasa jadwal yang ekstrem tersebut terlalu melelahkan.
Kalle Rovanperä dari Toyota Gazoo Racing WRT dan pesaingnya menyampaikan bahwa menghabiskan waktu berjam-jam di dalam mobil serta kurangnya waktu istirahat dan makan membuat jadwal tersebut terlalu berat. Bahkan pemimpin klasemen, Tanak, mengakui bahwa hari yang panjang tanpa waktu makan siang yang cukup sulit untuk dihadapi.
Thierry Neuville dari Hyundai World Rally Team juga merasakan kesulitan dalam persiapan dan waktu istirahat yang terbatas. Pereli WRC2, Gus Greensmith, menyoroti perlunya mempertimbangkan waktu istirahat yang memadai bagi para pereli. Meskipun ada dukungan terhadap tantangan jadwal panjang, banyak pereli mendukung penambahan waktu istirahat di tengah perjalanan.
Melalui pengalaman dan pemikiran para pereli, penting bagi penyelenggara untuk memperhatikan kesejahteraan dan pemulihan fisik para peserta dalam menjadwalkan reli. Sebuah rencana yang menggabungkan tantangan dramatis dan waktu istirahat yang cukup akan membuat kompetisi lebih seimbang dan menarik bagi semua peserta.