Pembalap asal Inggris menyelesaikan sesi kualifikasi di urutan keempat, di belakang George Russell, Max Verstappen, dan rekan setimnya, Oscar Piastri – yang berhasil merebut pole position dengan selisih 0,3 detik dari Norris. Norris mengakui bahwa ia melakukan banyak kesalahan dalam kualifikasi tersebut, dan merasa tidak mampu menemukan kecepatan yang dibutuhkan pada lap terakhirnya. Perolehan posisi keempat Norris versus pole position ketiga Piastri menunjukkan dominasi Norris atas rekan setimnya dalam kualifikasi musim ini.
Norris menyadari bahwa performanya di Q3 belum cukup kuat sepanjang musim ini. Meskipun ia enggan menyalahkan mobil McLaren atas ketidakmampuannya bersaing dengan Piastri, Norris tetap optimis bahwa masih ada hal yang bisa diperbaiki dengan kinerja mobilnya. Dalam usahanya untuk meningkatkan performa, Norris mempertimbangkan berbagai faktor yang telah memengaruhi penampilannya selama kualifikasi.
Kualifikasi telah menjadi kekuatan Norris selama ini, namun tahun ini hal tersebut tidak berjalan sesuai rencana. Meskipun mengakui bahwa situasinya saat ini mungkin tidak ideal, Norris berusaha bekerja sama dengan tim untuk memperbaiki performa MCL39-nya. Dengan pemahaman tim terhadap strategi keausan ban, Norris melihat peluang untuk memperbaiki posisinya selama balapan esok.
Meskipun berjuang dalam kualifikasi, Norris tidak menyerah pada peluang untuk meraih hasil lebih baik dalam balapan. Dengan harapan menggunakan strategi pit stop yang tepat, Norris bertekad untuk menunjukkan potensi tim McLaren dalam menghadapi balapan di Imola. Selain itu, ia juga mengekspresikan keyakinannya bahwa McLaren memiliki kelebihan dalam keausan ban yang dapat dimanfaatkan untuk mendahului lawan-lawannya selama balapan. Dengan kerja sama tim yang baik dan strategi yang tepat, Norris tetap optimis dalam mempertahankan posisinya di Grand Prix F1 Imola.
