Homo Erectus 140 Ribu Tahun Ditemukan di Selat Madura: Temuan Mengejutkan!

Sebuah tim arkeolog dari Universitas Leiden berhasil menemukan sisa-sisa fosil Homo erectus yang berusia 140 ribu tahun di dasar laut Selat Madura, membuka jendela gambaran Sundaland. Melalui operasi pengerukan di Selat Madura, tim tersebut berhasil menemukan peninggalan fosil dari 36 spesies vertebrata, yang merupakan penemuan pertama fosil vertebrata di dasar laut di Indonesia.

Wilayah Indonesia dahulu merupakan bagian dari Sundaland, sebuah area dataran yang luas yang kini menjadi puncak-puncak bukit dari pulau-pulau yang ada. Temuan fosil Homo erectus di antara puluhan peninggalan lainnya memberikan gambaran ekosistem prasejarah dan peran Homo erectus di ekosistem tersebut.

Temuan ini juga mengubah pandangan bahwa Homo erectus hidup terisolasi di Pulau Jawa selama ratusan ribu tahun. Sebaliknya, temuan baru ini menunjukkan bahwa Homo erectus menyebar di dataran rendah di luar Jawa saat permukaan laut dalam keadaan rendah. Mereka kemungkinan mengikuti jalur pinggir sungai besar untuk mendapatkan sumber daya sepanjang tahun.

Dalam penelitian terbaru, para peneliti berhasil menemukan bekas-bekas patahan tulang sapi dan potongan tulang kura-kura di jalur pinggir sungai tersebut, menunjukkan adanya perburuan dan konsumsi makanan. Hal ini mengindikasikan bahwa Homo erectus di Sundaland berburu hewan-hewan sehat secara aktif.

Berghuis, seorang peneliti dari Universitas Leiden, mengungkapkan bahwa Sundaland telah dipelajari secara detail selama lima tahun terakhir. Namun, hanya sedikit temuan yang paling menarik yang dipublikasikan secara luas, seperti fosil hominin. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal ‘Quaternary Environments and Humans’ setelah penelitian dilakukan oleh tim peneliti dari berbagai negara.

Sundaland, yang dulunya merupakan daratan luas dengan permukaan laut yang rendah, memberikan habitat bagi Homo erectus untuk menyebar dari Asia ke pulau-pulau di sekitarnya. Berghuis menyebutkan bahwa sebagian besar Sundaland kini telah tenggelam, membentuk berbagai lautan di sekitarnya. Fosil-fosil yang ditemukan dari lembah sungai yang tenggelam ini membawa kita pada gambaran ekosistem 140 ribu tahun yang lalu.

Sundaland pada masa tersebut begitu kaya akan fauna, termasuk gajah, sapi, badak, dan buaya. Meskipun sebagian besar dari spesies ini telah punah, pengetahuan ini penting untuk memahami keberagaman ekosistem di Asia Tenggara. Dengan adanya penemuan ini, gambaran masa lalu Sundaland semakin terbuka lebar.

Source link