Di dunia yang penuh dengan teknologi canggih, masih ada orang-orang yang memilih untuk tetap setia pada metode tradisional yang dianggap lebih efektif. Salah satunya adalah pakar aerodinamika F1 Adrian Newey, yang baru saja melakukan debutnya di lintasan balap bersama tim Aston Martin di Monako. Meskipun di era digital, Newey lebih suka menggunakan pena dan kertas serta membawa buku catatan besar dalam pekerjaannya. Dalam sebuah wawancara dengan laman Aston Martin, Newey menjelaskan mengapa ia memilih untuk tidak menggunakan CAD (Computer-Aided Design) dalam pekerjaan desainnya.
Menurut Newey, ia merasa lebih nyaman dan terbiasa dengan papan gambar dibandingkan dengan sistem CAD yang baru muncul pada tahun 1990-an. Meskipun mengakui bahwa cara kerjanya memiliki kelebihan, seperti kemampuan untuk mengubah ide dengan cepat, ada juga kelemahan yang harus dihadapi. Meskipun demikian, Newey mengakui perkembangan teknologi dalam pemodelan parametrik dalam sistem CAD yang semakin maju dan tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat nanti ia akan beralih ke metode tersebut.
Meski masih fokus pada pekerjaannya bersama tim Aston Martin untuk periode tahun 2026, Newey tetap menunjukkan minat dan antusiasme dalam mengeksplorasi ide-ide baru di lintasan balap. Dengan buku catatan merahnya yang berisi sketsa, ide, dan catatan, Newey mencatat dengan cepat apa yang ada di pikirannya serta mengembangkan ide-idenya. Meskipun mungkin tidak semua orang dapat memahami isi buku catatan tersebut, Newey tetap mempercayai bahwa itu adalah cara terbaik baginya untuk mengomunikasikan ide-idenya.
Dengan pengalaman dan keahliannya dalam dunia balap, Adrian Newey melakukan debutnya dengan Aston Martin Racing dengan penuh semangat dan antusiasme. Meskipun ia tetap setia pada metode tradisionalnya, Newey tetap terbuka terhadap perkembangan teknologi dan siap untuk beradaptasi dengan perubahan di masa depan. Kesetiaan Newey pada ketertiban lama yang dipadukan dengan semangat inovasi membuatnya menjadi salah satu desainer terbaik dalam dunia balap.
