GP Spanyol akan menjadi saksi langsung implementasi peraturan FIA yang mengurangi fleksibilitas sayap depan. Perubahan ini diterapkan sebelum musim dimulai di Australia, dengan pemeriksaan statis yang lebih ketat. Meskipun ada keputusan untuk menunda perubahan aturan sebelumnya, hal ini tak lepas dari pertimbangan ekonomi dan batasan anggaran yang membuat tim-tim lebih mempersiapkan diri untuk lompatan ke belakang.
Para ahli aerodinamika menyoroti bahwa defleksi terjadi bukan hanya pada dua sayap yang terlihat di layar televisi, melainkan pada profil utama, elemen kedua, serta sekat samping saat mobil bergerak. Solusi untuk mengurangi kehilangan kinerja sayap depan telah diuji coba dan diarahkan oleh perubahan aturan yang sederhana. FIA mengurangi defleksi statis sayap dari 15 menjadi 10 mm, dengan batasan gaya yang diterapkan pada 800 mm dari garis tengah kursi tunggal.
Dalam teori, diperlukan kekakuan 30 persen, namun pada praktiknya gerakan tidak boleh lebih dari 10 mm pada titik tertentu. Namun, jika deformasi yang lebih kompleks bisa direkonstruksi dan lolos uji teknis, maka sayap dianggap legal. Keberadaan sayap fleksibel memberikan keuntungan pada kecepatan rendah dan tinggi, dengan memastikan beban aerodinamis maksimum dan mengurangi hambatan dengan membelokkan elemen pada kecepatan tinggi.
Dengan GP Spanyol yang semakin mendekat, semua pihak menantikan jawaban dari latihan bebas hari Jumat. Hal ini juga akan menjadi momen untuk melihat apakah ada tim yang harus mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk mengejar ketertinggalan. Dalam dunia balap Formula 1, aturan baru terkadang dapat menjadi titik balik bagi kompetisi dan inovasi yang excitng.