Teknologi kecerdasan buatan (AI) telah menunjukkan perkembangan pesat yang berpotensi menggeser peran manusia dalam sejumlah bidang pekerjaan. Laporan terbaru dari Signalfire memberikan gambaran tentang prediksi dampak adopsi teknologi AI dalam beberapa tahun ke depan.
Dengan menggunakan data dari 650 juta profesional dan 80 juta organisasi, laporan ini menyoroti adanya pergeseran generasi dalam pasar tenaga kerja. Hal ini terutama terlihat dari berkurangnya peluang entry-level bagi lulusan baru, dengan tingkat pengangguran yang meningkat 5,8 persen di kalangan lulusan baru perguruan tinggi.
Selain itu, terdapat peningkatan penerimaan dalam sekolah hukum tertentu, yang mungkin menjadi pilihan para profesional muda untuk menunda pencarian kerja ketika kondisi pasar kerja sulit. Peran pekerjaan non-teknis cenderung menyusut, sementara permintaan akan posisi teknologi tinggi terus meningkat.
Menariknya, para pekerja senior bahkan dapat dipekerjakan untuk mengisi posisi junior dalam beberapa kasus. Studi ini juga meramalkan di mana lapangan kerja baru akan muncul di era teknologi, dengan beberapa daerah di Amerika Serikat seperti Miami, San Diego, Texas, San Fransisco, hingga New York menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja khususnya untuk software engineer.
Pergeseran ini didorong oleh penggunaan model hub-and-spoke oleh perusahaan dan penyesuaian kompensasi untuk memikat talen yang dibutuhkan di berbagai lokasi. Selain itu, langkah menuju pusat perekrutan yang lebih besar juga dianggap sebagai strategi dalam mengembangkan ekonomi kota-kota besar.
Kondisi ini mengindikasikan rendahnya perekrutan pekerja entry-level, yang mungkin dipengaruhi oleh faktor ekonomi seperti suku bunga yang lebih tinggi dan realitas anggaran perusahaan yang berbeda. Dengan semakin sedikitnya peran pekerja tingkat pemula, para lulusan baru diharapkan dapat mengembangkan keterampilan melalui berbagai jalur seperti bootcamp, open-source, freelancing, dan proyek-proyek kreatif.
Hal yang perlu diperhatikan adalah pentingnya untuk tidak hanya menguasai teknologi AI terbaru, tetapi juga belajar untuk memperbaiki kekurangannya agar dapat memberikan nilai tambah di pasar kerja. Dampak teknologi AI terhadap dunia kerja memang cukup signifikan, dan menjadi penting untuk terus beradaptasi dengan perubahan tersebut.