Penipuan siber yang menargetkan Gmail semakin canggih dan sulit untuk dikenali. Dalam sebuah kejadian terbaru, bos Instagram, Adam Mosseri, mengungkapkan serangan phishing yang dia alami, di mana akun Google-nya telah disusupi. Mosseri pun diminta untuk mengubah kata sandi menggunakan aplikasi Gmail. Penipuan semacam ini semakin meresahkan, terutama karena penggunaan infrastruktur yang sah untuk melegitimasi email, formulir, dan situs web berbahaya telah menjadi umum dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan, penjahat siber kini telah menggunakan teknologi dari perusahaan teknologi terkemuka untuk mengeksploitasi pengguna.
Google pun merespons serangan phishing tersebut dengan mengonfirmasi serangan kata sandi dan memberikan saran kepada pengguna. Mereka menegaskan bahwa Google tidak akan pernah menghubungi pengguna untuk mengatur ulang kata sandi atau menangani masalah akun. Sebagai langkah pencegahan, disarankan bagi pengguna untuk tidak hanya menggunakan kata sandi biasa, namun juga menggunakan autentikasi dua faktor yang terhubung ke perangkat fisik. Hindari juga penggunaan SMS, email, atau pesan lain yang rentan disadap. Pastikan untuk menggunakan kunci sandi atau aplikasi autentikator yang aman.
Untuk menghindari penipuan siber, penting untuk selalu waspada terhadap email atau telepon yang mengklaim berasal dari Google. Google tidak akan pernah menghubungi pengguna untuk masalah akun. Jika menerima pesan semacam itu, lebih baik untuk melakukan verifikasi dengan mengunjungi situs resmi Google secara langsung. Dengan langkah-langkah keamanan yang tepat, kita dapat melindungi akun online kita dari serangan phishing dan penipuan siber yang semakin canggih.