Kepala Departemen Makroekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M Rizal Taufikurahman telah menyoroti pentingnya tata kelola yang transparan dan akuntabel dalam implementasi aturan co-payment dalam industri asuransi. Menurutnya, tanpa kepercayaan publik yang kuat, skema co-payment berpotensi menurunkan minat masyarakat, terutama bagi mereka yang belum teredukasi secara finansial. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah dan pelaku industri asuransi perlu memperkuat komunikasi dan keterpercayaan publik mengenai manfaat dari skema co-payment. Rizal juga menekankan bahwa skema ini sebenarnya bertujuan untuk memperkuat keberlanjutan sistem dan mendorong penggunaan layanan kesehatan yang lebih rasional di tengah biaya medis yang terus meningkat. Dengan pendekatan yang tepat, skema co-payment dapat diterima oleh masyarakat dengan baik, terutama jika ada upaya untuk mengubah desain produk agar lebih adaptif, meningkatkan literasi keuangan masyarakat, serta memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam implementasi kebijakan tersebut. Dengan demikian, langkah-langkah ini diharapkan dapat menjaga keberlanjutan industri asuransi dan melindungi kepentingan konsumen.
Strategi untuk Meningkatkan Kepercayaan Publik agar Co-payment Asuransi Lebih Efektif

Read Also
Recommendation for You

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkuat perlindungan investor di pasar modal dengan menerbitkan Peraturan OJK (POJK)…

Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mengajukan usulan tambahan anggaran sebesar Rp263,67 miliar untuk tahun…

Direktur Jenderal Pajak, Bimo Wijayanto, bertekad untuk meningkatkan rasio pajak menjadi 11 persen dan merilis…

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo meluncurkan sistem QRIS TAP berbasis Near Field Communication (NFC)…

Muhammadiyah belum memiliki rencana untuk mendirikan bank umum syariah (BUS) pada saat ini, namun lebih…