Kualitas udara di Kota Jakarta dipantau buruk pada Sabtu (14/6), dengan tingkat kualitas udara yang tidak sehat untuk dihirup masyarakat. Berdasarkan informasi dari platform pemantau kualitas udara, IQAir mencatat bahwa kualitas udara Jakarta mencapai poin 158 dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 65,6 mikrogram per meter kubik, atau 13,1 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara tahunan dari WHO. Partikel PM 2,5 yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron ditemukan di udara, termasuk debu, asap, dan jelaga. Paparan partikel ini dalam jangka panjang berkorelasi dengan risiko kematian dini, terutama pada orang yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru kronis.
Dengan kondisi kualitas udara saat ini, disarankan untuk menghindari beraktivitas di luar ruangan, menggunakan masker saat berada di luar, menutup jendela untuk mencegah udara luar yang kotor, dan menyalakan penyaring udara. Jakarta memiliki peringkat kelima terburuk dalam hal polusi udara di Indonesia, setelah Tangerang, Banten (poin 172); Depok, Jawa Barat (poin 171); Surabaya, Jawa Timur (poin 170); serta Tangerang Selatan, Banten (poin 164), berdasarkan data resmi dari IQAir.
