Grand Prix Kanada pada akhirnya menampilkan lima besar yang bersaing ketat, serta insiden antara pembalap McLaren yang terjadi di luar Montreal. Balapan kesepuluh Formula 1 2025 juga diwarnai oleh protes dari Red Bull Racing. Protes ini terjadi setelah sesi media yang tertunda beberapa kali, akhirnya menimbulkan ketegangan antara dua tim. Red Bull menekankan dua kekhawatiran utamanya setelah balapan. Pertama, mengenai pengereman secara berlebihan oleh pembalap George Russell, yang diduga memiliki maksud tertentu terhadap pembalap Max Verstappen. Kedua, terkait dengan jarak yang tidak sesuai dengan safety car, yang dianggap melanggar aturan. Red Bull berpendapat bahwa Russell nyebar istilah jikalau fakta tersebut untuk mempengaruhi penilaian atas Verstappen. Di sisi lain, Mercedes membela Russell dengan menggunakan telemetri sebagai bukti bahwa pengereman Russell normal, sementara klaim Red Bull bahwa itu tindakan tidak sportif dibantah. FIA pada akhirnya menolak semua protes dari Red Bull, menyatakan bahwa Russell tidak bersalah atas tuduhan mengemudi secara berlebihan dan bertindak tidak sportif. Selain itu, keputusan FIA juga memutuskan bahwa penalti waktu yang diberikan kepada Norris tidak akan diubah menjadi penalti grid. Alasan penalti waktu yang diberikan kepada Norris masih dipertahankan adalah karena Norris telah menempuh lebih dari 90% jarak balapan. Dengan demikian, insiden ini tidak mempengaruhi posisi Norris secara signifikan di grid Grand Prix Austria.
Alasan Penolakan Protes Red Bull di F1 GP Kanada oleh FIA

Read Also
Recommendation for You

Pada MotoGP Jerman, hanya 10 pembalap yang berhasil menyelesaikan balapan, menyamai rekor jumlah finis terendah…

Principal Cadillac Formula 1, Graeme Lowdon, recently discussed the team’s livery for F1 2026, offering…

Musim ini diprediksi akan dikuasai oleh Marc Marquez yang semakin menunjukkan kemampuannya sejak beralih ke…

Dekatnya momentum liburan musim panas telah mendorong semua tim Formula 1 untuk mempercepat proses pemilihan…