Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan bahwa dia memiliki sekelompok orang kaya yang siap untuk membeli TikTok dari perusahaan teknologi China, ByteDance. Pada wawancara dengan Fox News, Trump menyatakan bahwa proposal yang sedang disusun olehnya kemungkinan akan memerlukan persetujuan dari pemerintah China. Trump yakin bahwa Presiden China, Xi Jinping, akan menyetujui proposal pembelian TikTok. Rencana tersebut akan memisahkan operasional TikTok di AS menjadi perusahaan baru berbasis di AS yang mayoritas dimiliki dan dioperasikan oleh investor Amerika. Namun, kesepakatan tersebut mengalami penundaan setelah China menyatakan ketidaksetujuannya menyusul pengumuman Trump tentang pemberlakuan tarif tinggi terhadap barang-barang China.
Trump menyatakan bahwa mereka memiliki pembeli potensial untuk TikTok, sehingga kemungkinan akan memerlukan persetujuan dari China. Penundaan larangan TikTok yang telah diputuskan sebelumnya telah diperpanjang hingga 90 hari. Seharusnya TikTok akan diblokir di seluruh AS pada tanggal 19 Juni jika ByteDance tidak menjual aset-asetnya ke perusahaan Amerika. Dengan pengumuman terbaru ini, TikTok masih dapat diakses oleh 170 juta pengguna di AS. Konflik antara AS dan China dalam negosiasi perdagangan juga kelihatannya telah mempengaruhi situasi TikTok. Pemerintah AS sebelumnya telah menerbitkan undang-undang yang memerintahkan ByteDance untuk menjual TikTok atau akan dihadapkan pada pemblokiran di AS karena alasan keamanan nasional. Meskipun undang-undang ini seharusnya berlaku sejak Januari, Trump telah menunda penerapan undang-undang tersebut selama sekitar lima bulan.