Keamanan siber dalam sektor jasa keuangan menjadi perhatian utama dalam era transformasi digital. Serangan siber yang semakin sering terjadi menegaskan pentingnya kewaspadaan dan persiapan yang matang. Kolaborasi lintas sektor, peningkatan literasi digital, dan investasi dalam teknologi keamanan menjadi landasan untuk menjaga stabilitas sektor perbankan digital. Menurut laporan Badan Siber dan Sandi Negara, sektor keuangan merupakan salah satu sektor yang paling rentan terhadap serangan siber di Indonesia. Oleh karena itu, perkuat sistem pertahanan dan pemahaman mendalam mengenai evolusi kejahatan siber sangat penting. Melalui seminar “Kejahatan Siber di Era Digital,” diharapkan peserta dapat lebih memahami bahaya nyata dari serangan siber dan bagaimana meminimalkan risiko tersebut. Kolaborasi lintas sektor dan kesadaran akan pentingnya pertahanan digital bersama diharapkan dapat meningkatkan ketahanan siber di sektor jasa keuangan.
Transformasi Digital: Kesiapan yang Diperlukan

Read Also
Recommendation for You

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkuat perlindungan investor di pasar modal dengan menerbitkan Peraturan OJK (POJK)…

Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mengajukan usulan tambahan anggaran sebesar Rp263,67 miliar untuk tahun…

Direktur Jenderal Pajak, Bimo Wijayanto, bertekad untuk meningkatkan rasio pajak menjadi 11 persen dan merilis…

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo meluncurkan sistem QRIS TAP berbasis Near Field Communication (NFC)…

Muhammadiyah belum memiliki rencana untuk mendirikan bank umum syariah (BUS) pada saat ini, namun lebih…