Christian Horner, prinsipal tim Red Bull Racing yang telah bekerja selama 20 tahun, dipecat setelah skandal sexting yang melibatkan dirinya. Bernie Ecclestone, salah satu orang kepercayaan terdekat di paddock Formula 1, memberikan komentar tajam terkait pemecatan tersebut. Meskipun Horner dibebaskan dari tuduhan pelecehan seksual, tangkapan layar WhatsApp yang dipublikasikan secara luas menciptakan kontroversi global. Ecclestone, dengan sedikit simpati untuk wanita yang menuduh Horner, menyebut tindakan Horner sebagai perbuatan seorang “idiot”.
Ecclestone juga merinci bahwa pengurus Red Bull merasa terlalu banyak kekuasaan berada di tangan Horner. Dia mengungkapkan bahwa Horner terlalu kuat dalam mengambil keputusan di Red Bull Racing. Setelah kematian salah satu pendiri Red Bull, Dietrich Mateschitz, terjadi perebutan kekuasaan di dalam perusahaan. Ecclestone teoretisasi bahwa Horner ingin mengendalikan segalanya, dari pemain kunci hingga sisi komersial, yang pada akhirnya berujung pada pemecatannya.
Terlepas dari kesuksesan Horner di masa lalu, Ecclestone mengkritisi ambisinya dalam memainkan peran utama di semua aspek bisnis. Dia menekankan perlunya spesialis di berbagai bidang dalam sebuah perusahaan. Ecclestone menyampaikan bahwa Horner harus belajar bahwa tidak mudah untuk tetap berada di puncak, terutama saat berada di posisi yang sulit. Jika Horner bisa menyerahkan tanggung jawab kepada yang lebih berkualitas, mungkin masa jabatannya di Red Bull Racing akan berlangsung lebih lama.