Perdana Menteri China, Li Qiang, menegaskan pentingnya keseimbangan antara pengembangan kecerdasan buatan (AI) dan keamanan dalam pidatonya pada acara pembukaan World AI Conference (WIAC) di Shanghai. Ia menyatakan bahwa tata kelola AI secara global merupakan isu mendesak di tengah persaingan teknologi antara China dan Amerika Serikat. Seiring dengan strategi agresif Donald Trump untuk mendorong dominasi AS di sektor AI, Li menekankan pentingnya pendekatan terbuka dan kolaboratif. China bahkan membentuk badan kerja sama internasional untuk memperkuat tata kelola global AI. Meskipun AI digunakan luas di berbagai sektor industri, mulai dari transportasi hingga keamanan nasional, kemajuan ini juga menimbulkan kekhawatiran terkait etika. Antonio Guterres dari PBB menyampaikan bahwa tata kelola AI merupakan ujian kerja sama internasional. China dan AS sama-sama agresif dalam pengembangan teknologi AI, dengan China fokus pada pengembangan pengenalan wajah dan pemrosesan bahasa alami, sedangkan AS mendorong penguasaan teknologi tersebut melalui kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan teknologi swasta.
China Dorong Konsensus Global AI: Inovasi dan Keamanan

Read Also
Recommendation for You

Antrean panjang terjadi di India ketika ribuan orang menyerbu untuk menjadi yang pertama membeli iPhone…

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan mengenai potensi hujan dengan intensitas sedang…

Organisasi masyarakat sipil yang memperjuangkan hak-hak digital, Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), mengkritisi…

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah mengungkapkan bahwa negosiasi divestasi platform media sosial TikTok dari…