Masuk Bulan Agustus, Indonesia telah memasuki fase puncak musim kemarau. Namun, apakah hujan masih akan turun selama bulan Agustus? Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa curah hujan di berbagai wilayah Indonesia akan meningkat selama satu minggu ke depan. Peningkatan ini terjadi di tengah ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa wilayah.
Berdasarkan citra satelit Himawari-9 yang dirilis oleh BMKG, sebaran asap terdeteksi di wilayah Kalimantan Barat. Selain itu, hotspot terdeteksi dengan tingkat kepercayaan tinggi di berbagai wilayah Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. BMKG mencatat bahwa intensitas hujan di Sumatera dan Jawa diprediksi akan meningkat dibandingkan dengan pekan sebelumnya.
Analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia dalam satu minggu ke depan. BMKG mengatakan bahwa kondisi ini didukung oleh berbagai faktor, mulai dari skala regional hingga lokal, yang menciptakan kondisi atmosfer yang labil dan kondusif untuk pembentukan awan hujan dengan intensitas bervariasi.
Meskipun kondisi iklim global seperti ENSO dan Dipole Mode berada pada kategori netral, nilai SOI yang positif menunjukkan adanya aliran massa udara dari Pasifik yang menambah suplai uap air ke wilayah Indonesia. Selain itu, pantauan Outgoing Longwave Radiation (OLR) menunjukkan peningkatan aktivitas konvektif yang signifikan di sebagian wilayah Indonesia.
Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi peningkatan kecepatan angin permukaan di beberapa wilayah perairan yang dapat meningkatkan gelombang. BMKG juga meminta masyarakat untuk tetap waspada dan proaktif dalam mengantisipasi potensi cuaca signifikan seperti kekeringan dengan potensi kebakaran hutan dan lahan, sambil tetap waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi di wilayah masing-masing selama satu minggu ke depan.