Sebuah kebun binatang di Denmark telah mengeluarkan permintaan kepada warga untuk menyumbangkan hewan peliharaan yang tidak diinginkan agar dapat digunakan sebagai makanan bagi hewan predator seperti singa dan harimau. Kebun Binatang Aalborg menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan untuk meniru rantai makanan alami predator yang ada di lingkungan kebun binatang mereka. Hewan-hewan seperti ayam, kelinci, dan marmut menjadi bagian penting dari makanan predator di kebun binatang tersebut, termasuk singa Asia, lynx Eropa, dan harimau Sumatera.
Meskipun kontroversial, permintaan ini mendapatkan dukungan dan protes dari masyarakat. Wakil direktur Kebun Binatang Aalborg, Pia Nielsen, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan praktik umum yang telah dilakukan selama bertahun-tahun di Denmark. Menurut Nielsen, memberi makan karnivora dengan hewan kecil merupakan bagian dari perawatan yang penting untuk memastikan hewan-hewan tersebut mendapatkan nutrisi dan perilaku makan alami.
Sebelum disajikan sebagai makanan, hewan-hewan yang disumbangkan akan disuntik mati oleh staf terlatih kebun binatang. Hal ini telah menjadi praktik umum di Denmark, di mana kebun binatang sering menerima sumbangan hewan ternak untuk diberikan kepada predator. Kritik sebelumnya terhadap kebun binatang di Denmark termasuk kasus eutanasia jerapah muda yang sehat untuk menghindari perkawinan sedarah, serta penyuntikan mati terhadap singa untuk memberi tempat bagi singa jantan baru yang diharapkan dapat mengembangbiakkan generasi baru.
