Charles Leclerc telah menunjukkan performa mengesankan sejak debutnya di Formula 1 pada tahun 2018. Dengan koleksi 27 pole position di karirnya, Leclerc telah memenangkan lima balapan, menunjukkan keunggulan dalam balapan dari posisi terdepan. Namun, dalam sejarah Formula 1, hanya 43,2 persen dari balapan yang dimenangkan dari posisi start terdepan. Leclerc mampu meningkatkan angka ini menjadi 50,3 persen, menunjukkan dominasi yang impresif.
Salah satu balapan paling ikonik Leclerc adalah GP Belgia 2019, di mana ia meraih kemenangan emosional setelah kematian Anthoine Hubert di Spa-Francorchamps. Selain itu, kemenangan populer di kandang Ferrari di Monza dan GP Bahrain 2022 menunjukkan konsistensi Leclerc dalam meraih kesuksesan.
Namun, seperti yang terjadi dalam balapan lainnya, seperti GP Singapura 2022 dan GP Azerbaijan 2023, Leclerc terkadang harus menghadapi ketidakberuntungan. Kendala mekanis, kesalahan strategi, atau kesalahan sendiri menjadi beberapa alasan di balik kekalahan Leclerc.
Dalam melihat statistiknya, Leclerc telah menunjukkan potensi yang besar dan kemampuan untuk bersaing di puncak Formula 1. Meskipun terkadang harus menghadapi tantangan, Leclerc tetap menjadi salah satu pembalap yang patut diwaspadai di grid. Selain itu, dengan keterampilannya yang terus berkembang, Leclerc memiliki potensi untuk meraih lebih banyak kesuksesan di masa depan.