5 Alasan Pembalap Gelisah dengan Mobil F1 2026

Formula 1 2026 menjadi sorotan utama yang menciptakan kegelisahan di kalangan para pembalap. Banyak kekhawatiran muncul terkait dengan peraturan baru yang akan berpusat pada pembagian 50:50 antara tenaga listrik dan pembakaran internal konvensional. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang penyebaran energi yang tepat di lintasan lurus, serta dampaknya terhadap performa mobil secara keseluruhan. Beberapa pembalap, seperti Charles Leclerc dan Lance Stroll, telah mengungkapkan ketidaksenangan mereka terhadap model Ferrari 2026 yang diuji coba pada Juni lalu.

Seiring dengan kekhawatiran teknis, ada juga permasalahan terkait manajemen energi yang lebih kompleks dari powertrain generasi berikutnya. Diperkirakan bahwa tenaga listrik akan ditingkatkan menjadi 350 kilowatt, namun pembatasan pengisian daya dan kapasitas penyimpanan menjadi perhatian utama. Pengemudi khawatir akan proses yang lebih rumit dalam mengelola energi mobil, yang dapat memengaruhi performa mereka di lintasan.

Federasi Otomotif Internasional (FIA) merespons kekhawatiran ini dengan menyesuaikan peraturan teknis, termasuk memperkenalkan ‘turn-down ramp rate’ untuk mengatur pengiriman tenaga. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kegelisahan para pembalap terkait manajemen energi yang lebih rumit. Meskipun ada ketidakpuasan di kalangan beberapa pembalap, FIA yakin bahwa perubahan ini menuju arah yang benar untuk evolusi Formula 1.

Menyadari tantangan yang ada, para pembalap siap untuk menghadapi perubahan dengan sikap profesional. Meskipun ada ketidaknyamanan karena harus meninggalkan pengalaman lama dan belajar hal-hal baru, para pembalap termotivasi untuk bersaing seiring dengan kemajuan teknologi. Lewis Hamilton, pembalap sukses, menyambut tantangan baru ini sebagai bagian dari evolusi dalam balapan Formula 1. Saat memasuki era baru, adalah hal yang wajar untuk menyesuaikan diri dengan perubahan demi kemajuan olahraga ini.

Source link