Berita  

Rupiah Melemah: Data Ekonomi AS Tumbuh Pesat

Pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi oleh data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan pertumbuhan pesat. Analis mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi, menyatakan bahwa data dari AS menunjukkan ekonomi tumbuh dengan pesat, melampaui proyeksi dan pembacaan awal untuk kuartal kedua tahun 2025. Produk domestik bruto (PDB) kuartal II 2025 menunjukkan ekspansi tahunan sebesar 3,3 persen, melebihi proyeksi sebesar 3,1 persen. Selain itu, klaim pengangguran awal turun menjadi 229 ribu, lebih baik dari konsensus sebesar 230 ribu. Sentimen negatif lainnya muncul dari gugatan Anggota Dewan Gubernur The Fed Lisa Cook terhadap Presiden AS Donald Trump terkait dugaan penipuan hipotek yang memicu pertikaian atas independensi bank sentral AS.

Di dalam negeri, kurs rupiah dipengaruhi oleh ketegangan sosial dan politik akibat demonstrasi yang menyebabkan korban jiwa. Kondisi ini semakin tereskalasi dan menyebabkan pelemahan nilai tukar rupiah. Pada penutupan perdagangan Jumat sore, nilai tukar rupiah melemah sebesar 147 poin atau 0,90 persen menjadi Rp16.500 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.353 per dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga melemah ke level Rp16.461 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.356 per dolar AS. Situasi ini memunculkan kekhawatiran terhadap tekanan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah jika ketegangan dari demo berlanjut. Di tengah semua ini, perhatian terhadap perkembangan ekonomi global dan domestik menjadi kunci dalam mengantisipasi fluktuasi nilai tukar rupiah.

Source link