Ferrari selalu memiliki daya tarik tersendiri dalam dunia balapan, meskipun dengan beban berat yang kerap mengiringinya. Tekanan, perselisihan, dan sorotan media selalu menjadi bagian dari semangat, emosi, dan mobil F1 terbaik dari perusahaan ini. Enzo Ferrari, pendiri tim, sudah menetapkan pola tersebut, di mana semua pembalap dianggap sebagai asisten yang luar biasa. Pendapat juara dunia tahun 1961, Phil Hill, menunjukkan betapa besar ekspektasi performa yang diharapkan dari Ferrari dan bagaimana pembalap menerima beban tersebut.
Lewis Hamilton, sebagai pembalap Ferrari, belum sepenuhnya memenuhi ekspektasi tahun ini. Meskipun menang di Grand Prix sprint China, Hamilton masih tertinggal dari rekan setimnya, Charles Leclerc, dalam hal kecepatan. Bos tim Fred Vasseur mengakui bahwa integrasi Hamilton ke dalam organisasi merupakan tantangan tersendiri. Bahkan Max Verstappen pun diwawancarai tentang kemungkinan Hamilton berada di Ferrari, di mana Verstappen menekankan betapa sulitnya untuk langsung mengalahkan rekan setim yang sudah terintegrasi dengan baik.
Enzo Ferrari telah menciptakan reputasi timnya di era balapan yang berbahaya sebelum perang. Sejak bergabung dalam kejuaraan dunia pada 1950, Ferrari telah menjadi bagian penting dari F1. Meskipun tidak hadir dalam balapan kejuaraan pertama, Esensi dari merek Ferrari tetap hidup. Ferrari memiliki daya tarik yang sulit ditolak oleh para pembalap terbaik, karena tim ini dianggap sebagai tempat yang tepat untuk menang, bukan hanya sekadar mengendarai mobil Ferrari. Verstappen sendiri menekankan pentingnya fokus pada kemenangan daripada sekadar emosi merek.