Pada 7 hingga 8 September 2025, Fenomena Gerhana Bulan Total, atau yang dikenal sebagai Blood Moon, akan mempesona langit Indonesia. Peristiwa langka ini dapat dinikmati dari seluruh wilayah Tanah Air. Observatorium Bosscha membagikan informasi melalui akun Instagram resminya bahwa langit Indonesia akan menyajikan pemandangan yang langka tersebut.
Blood Moon terjadi saat Bulan, Bumi, dan Matahari berada dalam satu garis lurus, di mana Bumi berada di antara Bulan dan Matahari. Cahaya Matahari yang biasanya memantulkan Bulan akan terhalang oleh Bumi, namun sebagian cahaya yang disaring oleh atmosfer Bumi akan merah dan mencapai Bulan, menghasilkan warna merah gelap atau kemerahan, serupa dengan warna darah. Gerhana Bulan Total terjadi saat Bulan purnama sepenuhnya terbenam dalam bayangan inti Bumi, menjadikannya berubah warna menjadi merah tua, oranye, bahkan tembaga.
Proses ini mirip dengan saat Matahari tampak kemerahan saat terbit dan terbenam. Gerhana Bulan Total memiliki beberapa fase, mulai dari Gerhana Penumbra hingga fase total di mana Bulan tampak kemerahan. Untuk menyaksikan fenomena ini, pengamat tidak perlu peralatan khusus, cukup dengan mata telanjang dari seluruh wilayah Indonesia. Gerhana ini dapat diamati tanpa risiko dan merupakan kesempatan langka, karena akan kembali terjadi pada tahun 2033.
Jadwal lengkap Gerhana Bulan Total dimulai pada 7 September pukul 22.28 WIB dan berakhir pada 8 September pukul 03.55 WIB. Mulai dari Gerhana Penumbra hingga fase berakhir, berbagai tahapan dapat dinikmati dengan mata telanjang. Observatorium Bosscha menegaskan bahwa fenomena ini merupakan pengalaman luar biasa yang dapat dinikmati tanpa peralatan khusus. Setelah acara ini berakhir, kita harus menunggu hingga tahun 2033 untuk melihat kembali Gerhana Bulan Total dari Indonesia.
