Presiden Prabowo Subianto melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati dalam reshuffle kabinet yang digelar di Istana Negara, Jakarta. Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 86/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode 2024–2029. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa peralihan tersebut merupakan hak prerogatif Presiden sebagai kepala negara dan pemerintahan.
Prasetyo tidak merinci alasan terperinci di balik pergantian Sri Mulyani namun menyebut bahwa terdapat berbagai pertimbangan yang menjadi dasar keputusan Presiden. Sejumlah pengamat menilai bahwa pergantian tersebut berhubungan dengan dinamika politik dan sosial terkini, terutama terkait eskalasi demonstrasi besar-besaran hingga kerusuhan dan penjarahan yang terjadi. Pengamat ekonomi Ibrahim Assuaibi menyatakan bahwa Sri Mulyani mungkin masuk dalam radar reshuffle kabinet akibat keadaan tersebut.
Meskipun alasan resmi pergantian Sri Mulyani tidak dijelaskan secara terinci, faktor-faktor seperti dinamika politik, tekanan sosial, dan kebutuhan penyesuaian kebijakan ekonomi dipertimbangkan dalam penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan yang baru. Bahkan, sejumlah partai politik telah menonaktifkan anggota DPR yang menjadi sasaran penjarahan dalam gelombang kerusuhan yang terjadi. Dengan demikian, pergantian anggota kabinet menunjukkan respons terhadap situasi dan keadaan yang sedang berlangsung di masyarakat serta kebutuhan untuk menyesuaikan kebijakan pemerintahan.
