Presiden Prabowo Subianto akan membagikan perangkat display ke sekolah-sekolah di Indonesia untuk mendukung proses belajar mengajar jarak jauh. Perangkat yang akan diberikan bukan smart TV, tetapi interactive flat panel (IFP) atau smart board. Langkah ini sebagai respons terhadap berbagai tantangan pendidikan, seperti rendahnya tingkat literasi dan learning loss akibat pandemi. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikdasmen Gogot Suharwoto menegaskan bahwa program pemberian IFP tidak hanya mengikuti tren teknologi, tetapi juga sebagai langkah digitalisasi pembelajaran untuk memajukan anak-anak Indonesia dan mengasah keterampilan abad 21.
Gogot menjelaskan bahwa dasar hukum untuk program ini tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025, yang menggarisbawahi revitalisasi satuan pendidikan, pembangunan sekolah unggul, dan implementasi digitalisasi pembelajaran. Distribusi perangkat layar interaktif atau IFP dimulai dengan tahap pertama di wilayah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. IFP dirancang agar guru dan siswa dapat berkolaborasi langsung melalui layar sentuh, tidak seperti smart TV yang hanya menyajikan informasi satu arah.
IFP adalah layar sentuh berukuran besar yang ideal untuk ruang rapat dan kolaboratif, seperti sekolah. Perangkat ini memiliki kualitas tampilan yang baik, konektivitas yang ditingkatkan, dan berbagai solusi perangkat lunak bawaan. IFP juga dapat berfungsi sebagai input yang memungkinkan input berupa coretan bak papan tulis, serta dilengkapi dengan kamera dan mikrofon untuk interaksi dalam pembelajaran jarak jauh. Perangkat IFP dapat terhubung dengan berbagai perangkat lunak, seperti aplikasi pendidikan, yang memudahkan guru dalam mengelola kelas dan tugas-tugas mereka.
Berbeda dengan Smart TV, IFP memberikan kesempatan untuk berkolaborasi langsung dan dapat diintegrasikan dengan berbagai aplikasi pendidikan. Hal ini membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran. Dengan adanya program pemberian IFP di sekolah-sekolah, diharapkan anak-anak Indonesia dapat lebih siap menghadapi tantangan masa depan.