Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memberikan subsidi untuk gula pasir sebesar Rp1.000 per kilogram. Subsidi ini diberikan sebagai upaya pengendalian inflasi seiring dengan lonjakan harga komoditas tersebut. Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro menyatakan bahwa subsidi ini akan diberlakukan selama satu bulan sampai akhir Desember. Subsidi langsung diberikan kepada penjual gula pasir, meskipun belum semua pedagang komoditas itu mendapatkannya. Hanung Cahyo Saputro mengakui bahwa harga gula pasir mungkin dapat terkendali dengan adanya subsidi tersebut, namun harga komoditas cabai masih tergolong tinggi. Ia juga berencana untuk memberikan subsidi terhadap komoditas cabai, yang saat ini masih dalam penghitungan untuk dituangkan dalam peraturan bupati.
Harga beberapa jenis cabai masih di atas harga acuan, dan pihaknya berencana untuk memberikan subsidi terhadap komoditas cabai, yang saat sekarang masih dalam penghitungan serta akan dituangkan dalam peraturan bupati. Subsidi tersebut harus dilakukan atas seizin Menteri Dalam Negeri, namun diharapkan agar Bank Indonesia juga bisa membantu memberikan subsidi untuk komoditas cabai. Jika Bank Indonesia tidak bisa membantu, pihaknya akan meminta bantuan subsidi untuk cabai itu dari APBD Provinsi Jawa Tengah.
Dengan adanya subsidi sebesar Rp1.000/kg itu, harga gula pasir untuk konsumen cukup membayar sebesar Rp16.000/kg. Diharapkan hingga bulan Desember, harga gula pasir bisa kembali normal. Subsidi ini menjadi langkah dari pemerintah untuk mengendalikan inflasi yang disebabkan oleh lonjakan harga komoditas.
