Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan kondisi fiskal yang sehat merupakan sumber kepastian terbaik untuk perekonomian suatu negara di tengah gejolak ekonomi. Fiskal yang sehat akan bisa membantu masyarakat maupun pelaku usaha yang terkena dampak gejolak perekonomian. “Dengan fiskal yang sehat, kita akan lebih berdaya tahan dari banyak negara lain dan dapat mendukung transformasi ekonomi yang sedang terjadi juga,” ucap Febrio dalam acara “Smart Business Outlook 2024” di Jakarta, Selasa. Ia mengungkapkan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan kondisi fiskal yang sehat, terlihat dari defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terus menurun, bahkan saat ini lebih baik dari Undang-Undang APBN 2023 yang disahkan pada Oktober 2022. Pada desain awal APBN 2023, target defisit ditetapkan sebesar 2,84 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau setara dengan Rp598,2 triliun. Meski target defisit kas negara telah diturunkan, Febrio justru semakin optimistis defisit APBN tahun ini akan berada di bawah 2,3 persen PDB, bahkan mendekati level 2 persen PDB. “Semua ini karena tren penerimaan yang solid dan lebih bagus dari ekspektasi serta belanja yang lebih baik,” katanya. Dengan kondisi APBN tersebut, ia berharap stabilitas perekonomian bisa terus terjaga dan fiskal bisa melakukan fungsi distribusi dalam menjaga masyarakat miskin dan rentan, fungsi alokasi untuk memastikan sumber daya terpakai untuk transformasi ekonomi yang semakin kuat, serta fungsi stabilitas. Defisit yang sehat diharapkan pula bisa mendorong perekonomian Indonesia tumbuh 5,1 persen pada tahun ini. Untuk tahun depan, pertumbuhan ekonomi ditargetkan meningkat menjadi 5,2 persen dengan defisit yang terjaga dan inflasi yang akan perlahan turun di bawah 3 persen. Febrio mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga Indonesia agar pertumbuhan ekonomi dan kepastian berusaha bisa membawa ekonomi Indonesia semakin baik, menciptakan lapangan kerja dan terus berada di jalur yang tepat menuju negara maju 2045. “Segala optimisme ini akan diterjemahkan menjadi usaha-usaha nyata di tingkat mikro, terutama di pelaku usaha. Tentunya ini akan membutuhkan kolaborasi yang besar bersama-sama,” ujar Kepala BKF.
Home
Berita
Kementerian Keuangan: Kesehatan Fiskal sebagai Pilar Kepastian di Tengah Ketidakstabilan Ekonomi
Kementerian Keuangan: Kesehatan Fiskal sebagai Pilar Kepastian di Tengah Ketidakstabilan Ekonomi
Read Also
Recommendation for You
Blok ekonomi BRICS yang baru saja menyelenggarakan pertemuan puncak ke-16 di Kazan, Rusia, pada 22-24…
Pemerintah terus meningkatkan kualitas desa wisata di Indonesia, dengan salah satunya adalah bantuan Dukungan ……
Direktur Eksekutif Indonesia Law and Democracy Studies (ILDES) Juhaidy RIzaldy Roringkon menyatakan bahwa pembentukan Badan…
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan OJK terus berupaya…
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Utara melaporkan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara pada triwulan kedua…