Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menekankan pentingnya pengendalian inflasi di daerah-daeerah yang masih memiliki angka inflasi di atas 3,5 persen. Targetnya adalah menjaga inflasi stabil dalam kisaran 2,5 persen plus minus 1 persen. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa inflasi year on year pada Agustus 2025 sebesar 2,31 persen, sementara inflasi bulanan mengalami deflasi sebesar 0,08 persen dibanding bulan sebelumnya.
Pemerintah pusat berupaya mengendalikan inflasi secara nasional agar tetap pada angka 1,5 hingga 3,5 persen. Tito memperjelas bahwa angka ini dianggap sebagai titik seimbang yang menguntungkan baik konsumen maupun produsen. Daerah-daeerah dengan angka inflasi tinggi disarankan untuk segera melakukan rapat guna mencari akar masalah yang menyebabkan inflasi tersebut.
Pemerintah pusat bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Bulog akan melakukan intervensi untuk mengendalikan inflasi di daerah dengan melihat komoditas apa yang berkontribusi besar terhadap inflasi, seperti bawang merah dan beras. Langkah-langkah seperti penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) terus dilakukan untuk menjaga agar harga tetap terkendali. Terus mewaspadai komoditas tersebut diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas harga dan mengendalikan laju inflasi secara efektif.