Pembiayaan modal kerja terus menjadi tulang punggung pertumbuhan industri multifinance, dengan pertumbuhan piutang pembiayaan modal kerja mencapai 8,86 persen secara tahunan menjadi Rp51,03 triliun pada Juli 2025. Hal ini didukung oleh penyaluran pembiayaan fasilitas modal usaha yang tumbuh sebesar 16,89 persen year-on-year, mencapai Rp16,42 triliun. Kebutuhan masyarakat terhadap pembiayaan pengadaan barang dan jasa yang tinggi, serta adanya relaksasi dalam regulasi, turut menjadi faktor penunjang pertumbuhan pembiayaan tersebut. Sektor PVML mencatatkan kinerja positif, dengan piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan yang tumbuh menjadi Rp502,95 triliun. Meskipun demikian, profil risiko industri tetap terjaga dengan rasio pembiayaan macet bruto sebesar 2,52 persen dan NPF net 0,88 persen. Pembiayaan modal ventura juga tumbuh menjadi Rp16,40 triliun, sementara industri pinjaman daring (pindar) mencatatkan outstanding sebesar Rp84,66 triliun. Tren positif juga terlihat pada pembiayaan produk Buy Now Pay Later (BNPL) yang disalurkan perusahaan pembiayaan, menunjukkan peningkatan signifikan. Perusahaan multifinance diharapkan dapat terus menyesuaikan diri dengan perkembangan tren di industri keuangan guna mempertahankan pertumbuhan yang positif.
Pembiayaan Modal Kerja Industri Multifinance Dorong Pertumbuhan – OJK

Read Also
Recommendation for You

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) memperkirakan tambahan likuiditas Rp25 triliun yang telah ditempatkan…

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia telah menyediakan insentif bagi lembaga keuangan untuk mendukung penyaluran pembiayaan…

Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar bersih dari pasar keuangan domestik sebesar Rp8,12…

Bangunan rumah tempat tinggal memiliki efek yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Menurut Kepala Badan Pusat…