Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa kebijakan moneter pada tahun 2024 akan tetap difokuskan pada menjaga stabilitas, terutama dalam mencapai target inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah, serta mendukung stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Wahyu Agung Nugroho, menyatakan bahwa kebijakan moneter tersebut bertujuan untuk menjaga stabilitas karena masih ada lima tantangan yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi kedepan. Kelima tantangan tersebut meliputi pertumbuhan ekonomi global yang melambat, inflasi yang tinggi, suku bunga global yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, penguatan dolar AS, dan fakta bahwa “cash is king”.
Selain itu, empat kebijakan lainnya, yakni kebijakan makroprudensial, sistem pembayaran, pengembangan pasar uang, serta ekonomi keuangan yang inklusif dan berkelanjutan, juga akan diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (pro-growth).
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 diperkirakan berada di kisaran 4,5-5,3 persen, sedangkan pada tahun 2024 diperkirakan berada di rentang 4,7-5,5 persen, dan diharapkan akan terus membaik di tahun-tahun berikutnya. Sementara itu, inflasi diperkirakan tetap terkendali dalam kisaran target tiga persen plus minus satu persen pada tahun 2023, dan 2,5 persen plus minus satu persen pada tahun 2024.
Bank Indonesia terus memantau sejumlah risiko yang dapat mengganggu pengendalian inflasi, termasuk dampak tingginya harga energi global, harga pangan domestik, dan tekanan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap inflasi impor.
BI konsisten memperkuat bauran kebijakan moneter dan mempererat sinergi dengan pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran yang ditargetkan.
Selain itu, neraca transaksi berjalan pada tahun 2023 diperkirakan berpotensi surplus sebesar 0,4 persen hingga defisit sebesar 0,4 persen dari produk domestik bruto (PDB), menjaga kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap terjaga.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023