Artikel ini ditulis tentang Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma, seorang pemimpin yang gigih dan teguh dalam melawan penjajah Belanda. Sultan Agung lahir tahun 1593 di Kotagede, Yogyakarta, dan memerintah sebagai Sultan Mataram keempat dari tahun 1613 hingga 1645.
Pada masa pra-kemerdekaan Indonesia, penjajah Belanda menggunakan berbagai cara untuk merebut kekuasaan di Nusantara. Mereka memberikan hadiah-hadiah dan iming-iming ekonomi kepada para pemimpin lokal untuk memperoleh kekuasaan tanpa perlu menggunakan senjata. Namun, ada beberapa sultan dan raja Nusantara yang tidak dapat dibeli oleh Belanda, dan salah satunya adalah Sultan Agung.
Sultan Agung menolak tawaran kerjasama dengan VOC-Belanda dan mencoba menjalin hubungan dengan Portugis untuk menghancurkan VOC. Meskipun menghadapi berbagai hambatan dan kesulitan, Sultan Agung tetap teguh pada sikapnya dalam melawan penjajah.
Selain sebagai seorang pemimpin yang gigih dalam melawan penjajah, Sultan Agung juga membangun Mataram sebagai sebuah kerajaan besar melalui kebudayaan rakyat yang adiluhung dan sistem pertanian yang efisien. Upaya Sultan Agung dalam melawan penjajah dan membangun negerinya telah meninggalkan jejak sejarah yang patut diingat dalam perjuangan bangsa Indonesia.
Sumber: https://prabowosubianto.com/pejuang-nasional-sultan-agung-adi-prabu-hanyakrakusuma/
