Indonesia membutuhkan pemain senior seperti Abraham Damar Grahita dan Andakara Prastawa Dhyaksa dalam kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 setelah mengalami kekalahan telak 51-106 dari Australia di Indonesia Arena, Jakarta. Menurut pebasket Lester Prosper, kehadiran pemain senior tersebut sangat diperlukan mengingat kekalahan Indonesia dalam dua pertandingan sebelumnya.
Meskipun pelatih Milos Pejic lebih memilih mengandalkan pemain-pemain muda seperti Ali Bagir, Julian Chalias, Daniel Salamena, dan Hendrick Xavi Yonga dalam dua pertandingan tersebut, Prosper menyatakan bahwa pengalaman pemain senior dapat memberikan kontribusi besar bagi tim. Kekalahan telak tersebut dinilai juga disebabkan oleh kurangnya chemistry dalam tim yang baru bersama dalam waktu singkat.
Prosper menambahkan bahwa meskipun hasilnya negatif, pengalaman bermain melawan tim-tim tangguh seperti Australia sangat baik untuk pengembangan pemain muda. Dia mencatat kontribusinya dengan mencetak 26 poin, 8 rebound, dan 1 assist dalam pertandingan melawan Australia.
Muhammad Arighi juga mengakui bahwa tim kurang memiliki waktu yang cukup untuk berlatih bersama dan memahami peran masing-masing pemain. Namun, dia berharap para fans Indonesia tetap memberikan dukungan dan doa agar tim bisa bertumbuh dan berkembang lebih baik.
Meskipun Indonesia belum meraih kemenangan dalam kualifikasi FIBA Asia Cup 2025, para pemain optimis bahwa mereka akan terus belajar dan berkembang dari setiap pertandingan. Mereka mengakui pentingnya dukungan dan kesabaran dari para fans untuk terus memberikan motivasi dalam perjalanan mereka menuju kesuksesan.
