Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kemenkeu Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat bahwa kredit usaha rakyat (KUR) pada tahun 2024 tersalur lebih awal dibandingkan dengan tahun 2023. Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah DJPb NTT, Catur Ariyanto Widodo di Kupang, NTT, pada hari Kamis.
Total penyaluran KUR pada bulan Januari 2024 mencapai Rp198,40 miliar, yang tersebar pada 4.363 debitur di 22 kabupaten dan kota di NTT. Penyaluran terbesar KUR masih didominasi oleh Bank BRI, dengan jumlah penyaluran sebesar Rp162,92 miliar untuk 3.875 debitur.
Sektor perdagangan besar dan eceran menjadi sektor dengan penyaluran terbesar, mencapai 56,4 persen dari total penyaluran pada bulan Januari 2024. Untuk mengoptimalkan penyaluran KUR tahun ini, peran pemerintah daerah dalam mengunggah data calon debitur KUR baru dan melakukan monitoring evaluasi menjadi hal yang penting.
Selain itu, penyelesaian carry over subsidi dan integrasi sistem seperti pengintegrasian Sistem Informasi Kredit Program dengan sistem lain juga menjadi fokus untuk mempermudah penilaian terhadap calon debitur.
Semua upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektivitas penyaluran KUR pada tahun 2024.