Berita terkini, update prabowo subianto yang humanis, berani dan tegas
Berita  

Airlangga menyarankan agar sektor padat karya diinvestasikan kepada pebisnis Singapura

Airlangga menyarankan agar sektor padat karya diinvestasikan kepada pebisnis Singapura

Dalam 10 tahun terakhir, investasi menjadi salah satu pendorong kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berdiskusi dan menyarankan para pebisnis Singapura untuk berinvestasi pada industri padat karya. Di sela penyelenggaraan Indonesia-Singapore Business Forum (ISBF) 2024, di Singapura, Rabu (27/3), Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan peranan besar investasi asing dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. “Dalam 10 tahun terakhir, investasi menjadi salah satu pendorong kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintah tetap mengandalkan penanaman modal asing,” ujar Airlangga, dalam pernyataan di Jakarta, Kamis. Menanggapi pertanyaan mengenai peluang investasi kawasan ekonomi khusus (KEK) ke depan, Menko Airlangga menggarisbawahi rencana pemerintah untuk terus mendorong pengembangan KEK di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk KEK di Bali yang memberikan peluang investasi yang menarik bagi investor Singapura. “Di wilayah Sanur, terdapat hotel yang dikonversikan menjadi rumah sakit atau klinik kesehatan. Sementara di KEK Kura Kura terdapat peluang investasi di bidang pendidikan dan pariwisata,” ujarnya pula. Menghadapi tantangan ke depan, Menko Airlangga menggarisbawahi perlunya terus mengembangkan industri padat karya di samping industri padat modal, seperti industri tekstil dan fesyen. Lebih lanjut, Menko Airlangga juga menjelaskan terkait sistem perpajakan dalam kabinet baru. Dia memberikan ilustrasi tentang gagasan pembentukan lembaga perpajakan yang terpisah dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). “Saat ini otoritas perpajakan berada pada Direktorat Jenderal di bawah Kementerian Keuangan. Otoritas Perpajakan dapat saja terpisah menjadi lembaga tersendiri yang berada langsung di bawah Presiden, untuk menyeimbangkan checks and balances,” katanya lagi.