Esther Sri Astuti, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), menyarankan agar APBN difokuskan pada belanja produktif untuk meminimalkan dampak konflik geopolitik yang berpotensi memperdalam defisit fiskal.
Menurut Esther, belanja produktif yang dapat menghasilkan pendapatan dan berdampak jangka panjang akan menjaga pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan. Konflik geopolitik dapat meningkatkan harga minyak dunia sehingga meningkatkan biaya transportasi dan logistik, serta harga komoditas lainnya.
Esther mengingatkan bahwa kenaikan harga minyak dapat menyebabkan defisit fiskal sebesar 2 hingga 3 persen. Oleh karena itu, pemerintah perlu memperkuat fundamental ekonomi nasional dengan meningkatkan ekspor komoditas non-migas dan devisa negara dari sektor alternatif seperti pariwisata.
Indonesia juga perlu mengurangi ketergantungan pada pihak asing agar tidak terlalu rentan terhadap perubahan situasi global. Dengan mengurangi ketergantungan, dampak negatif dari perubahan global dapat diminimalkan.
Esther juga menyarankan perlunya studi sosiologi untuk mengoptimalkan potensi ekonomi syariah dan bahwa pelaku usaha infrastruktur perlu mengantisipasi konflik antara Iran dan Israel.
**Copyright © ANTARA 2024**